MEWUJUDKAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA YANG KOMUNIKATIF, INSPIRATIF DAN INOVATIF UNTUK KEMAJUAN STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU

Sabtu, 07 Maret 2015

BEM STKIP Lubuklinggau Ikuti Gema BEM Nasional

Pembukaan Mukernas Gema Bem Nas oleh Menteri DPTT
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP-PGRI Lubuklinggau ikuti Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Gerakan Mahasiswa BEM Nasional (Gema Bem Nas) di UIN Raden fatah Palembang (2-6/3) dengan tema "Mengawal Pembangunan Karakter dan Kemandirian Bangsa Dalam Mewujudkan Cita-cita Proklamasi Dibawah Payung Pancasila dan UUD 1945".

Gema BEM Nas adalah permusyawaratan tertinggi organisasi BEM Se-Indonesia untuk mengagas dan merumuskan etos kerja yang terkait dengan peranan dan fungsi mahasiswa sebgai agent of change, agent of control dan iron stock dalam mengawal pembagunan bangsa dari berbagai aspek yang menjadi rekomendasi BEM Nasional untuk pemerintahan Republik Indonesia. Selain Konsolidasi BEM Nasional, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memilih Presidium nasional dan menetapkan tuan rumah kongres ke-IV Gema Bem Nas.

Kegiatan Mukernas Gema Bem Nas dibuka secara resmi oleh Menteri Desa,
Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi RI, Marwan Jafar di Gedung Akademik Center UIN Raden Fatah Palembang dan di lanjutkan dengan seminar nasional, beliau berharap mahasiswa yang ikut mukernas ini bisa ikut membangun bangsa nantinya.

"Karena sekarang ini banyak perubahan, mahasiswa juga sudah kehilangan intelektualnya. Apalagi gerakan mahasiswa sudah terpecah belah dan mempunyai kepentingan masing-masing," ungkapnya. Marwan melanjutkan, perguruan tinggi mempunyai peran besar dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat desa. "Selama ini program KKN yang dilakukan perguruan tinggi, banyak mempunyai dampak positif terhadap masyarakat desa," ujarnya

Ketua Presidium Sidang M. Nasrudin  (tengah)




Keesokan harinya (3/3) seminar dilanjutkan dengan Keynote Speaker Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa. Beliau meminta meminta mahasiswa untuk lebih proaktif dalam pembangunan karena daya saing sekarang ini semakin ketat. Ia mengingatkan agar peluang yang ada dihadapan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga pembangunan semakin berkembang.

"Isi dengan kemampuan diberbagai bidang seperti teknologi, desain dan rekayasa karena itu masih menjadi pesaing bagi Indonesia, yang jelas, BEM harus menjadi pendobrak dan pelopor untuk meningkatkan daya saing dimasa mendatang," imbuh Khofifah

Sehubungan itu melalui pertemuan BEM se-Indonesia di Palembang ini diharapkan nantinya mendapatkan masukan terutama dalam bidang pembangunan. "Apalagi pertemuan dilaksanakan di UIN Raden Fatah Palembang akan mampu menghasilkan masukan yang bermanfaat terutama dalam pembangunan." tandasnya.

Peserta Mukernas Gema BEM Nasional
Setelah selesai kuliah umum dari menteri, malamnya 81 delegasi dari universitas tinggi negeri maupun swasta seluruh Indonesia melanjutkan sidang membahas Tata tertib, AD/ART, pemilihan Presidium Nasional, mendiskusikan manifesto politik diantaranya Menuntut pemerintah RI untuk menghukum mati koruptor, tegas memberantas narkoba, menyelesaikan konflik hukum dengan tegas, menasionalisasikan perusahaan dan aset asing, merealisasikan UUD 1945 pasal 33 ayat 3, serta lebih memperhatikan pembangunan Indonesia bagian timur.

Delegasi dari BEM STKIP-PGRI Lubuklinggau yaitu Ary Satria (Presiden BEM) dan M. Nasrudin (Menteri Pohumkam BEM).

" Sebuah kebanggan bisa membawa nama kampus STKIP-PGRI Lubuklinggau ditingkat nasional, dan bisa berperan dalam persidangan nasional serta menyusun manifesto politik untuk pemerintah RI ditambah Presidium/ pimpinan sidang pleno Gema Bem Nasional dari kampus kita, yaitu bung M. Nasrudin sehingga kegiatan tersebut sukses sesuai yang kita harapkan" ungkap Ary Satria.


Penyampaian manifesto politik di kantor gubernur Sumsel


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar