Pembukaan Mukernas Gema Bem Nas oleh Menteri DPTT |
Gema BEM Nas adalah permusyawaratan tertinggi organisasi BEM Se-Indonesia untuk mengagas dan merumuskan etos kerja yang terkait dengan peranan dan fungsi mahasiswa sebgai agent of change, agent of control dan iron stock dalam mengawal pembagunan bangsa dari berbagai aspek yang menjadi rekomendasi BEM Nasional untuk pemerintahan Republik Indonesia. Selain Konsolidasi BEM Nasional, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memilih Presidium nasional dan menetapkan tuan rumah kongres ke-IV Gema Bem Nas.
Kegiatan Mukernas Gema Bem Nas dibuka secara resmi oleh Menteri Desa,
Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi RI, Marwan Jafar di Gedung Akademik Center UIN Raden Fatah Palembang dan di lanjutkan dengan seminar nasional, beliau berharap mahasiswa yang ikut mukernas ini bisa ikut membangun bangsa nantinya.
"Karena sekarang ini banyak perubahan, mahasiswa juga sudah kehilangan
intelektualnya. Apalagi gerakan mahasiswa sudah terpecah belah dan
mempunyai kepentingan masing-masing," ungkapnya. Marwan melanjutkan, perguruan tinggi mempunyai peran besar dalam
pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat desa. "Selama ini
program KKN yang dilakukan perguruan tinggi, banyak mempunyai dampak
positif terhadap masyarakat desa," ujarnya
Ketua Presidium Sidang M. Nasrudin (tengah) |
"Isi dengan kemampuan diberbagai bidang
seperti teknologi, desain dan rekayasa karena itu masih menjadi pesaing
bagi Indonesia, yang jelas, BEM harus menjadi pendobrak dan pelopor untuk meningkatkan daya saing dimasa mendatang," imbuh Khofifah
Sehubungan itu melalui pertemuan BEM
se-Indonesia di Palembang ini diharapkan nantinya mendapatkan masukan
terutama dalam bidang pembangunan. "Apalagi pertemuan dilaksanakan di UIN
Raden Fatah Palembang akan mampu menghasilkan masukan yang bermanfaat
terutama dalam pembangunan." tandasnya.
Peserta Mukernas Gema BEM Nasional |
Delegasi dari BEM STKIP-PGRI Lubuklinggau yaitu Ary Satria (Presiden BEM) dan M. Nasrudin (Menteri Pohumkam BEM).
" Sebuah kebanggan bisa membawa nama kampus STKIP-PGRI Lubuklinggau ditingkat nasional, dan bisa berperan dalam persidangan nasional serta menyusun manifesto politik untuk pemerintah RI ditambah Presidium/ pimpinan sidang pleno Gema Bem Nasional dari kampus kita, yaitu bung M. Nasrudin sehingga kegiatan tersebut sukses sesuai yang kita harapkan" ungkap Ary Satria.
Penyampaian manifesto politik di kantor gubernur Sumsel |