MEWUJUDKAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA YANG KOMUNIKATIF, INSPIRATIF DAN INOVATIF UNTUK KEMAJUAN STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU

Senin, 19 Januari 2015

Audensi Mahasiswa Terkait Kebijakan STKIP-PGRI Lubuklinggau

Audensi Mahasiswa dengan pihak STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lubuklinggau - Terkait kebijakan STKIP-PGRI Lubuklinggau mengenai mekanisme Ujian skripsi, Yudisium dan wisuda tahun 2015-2016, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP-PGRI Lubuklinggau bersama mahasiswa seluruh program studi (prodi) angkatan 2010 mengadakan audensi dengan pihak lembaga STKIP-PGRI Lubuklinggau untuk kejelasan kebijakan baru tersebut.

Disampaikan Presiden BEM STKIP-PGRI Lubuklinggau, Ary Satria bahwasnya kebijakan dan mekanisme prihal tersebut memang
belum banyak diketahui mahasiswa yang ingin ujian skripsi, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, terutama mahasiswa yang ingin segera menyelesaikan studinya di STKIP-PGRI Lubuklinggau.

"Memang banyak yang bertanya tentang kebijakan baru kampus mengenai ujian skripsi, Yudisium dan wisuda, sudah kami jelaskan kepada teman-teman tapi tampaknya mereka ingin bertemu langsung dengan pihak lembaga, maka dari itu BEM memfasilitasi audensi mahasiswa dengan pihak lembaga, supaya mahasiswa yang mau ujian skripsi semakin jelas dan tidak bingung nantinya, sekigus menyampaikan saran kepada pihak lembaga yang dianggap memberatkan dan merugikan mahasiswa", ujar Ary.

Audensi berlangsung di Aula Handayani dihadiri Wakil Ketua I bidang akademik, Satinem, M.Pd, Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan Drs. Bustomi Ilyas, Kepala BAA, seluruh ketua prodi dan ratusan mahasiswa berbagai prodi. Audensi di buka langsung oleh Presiden BEM dengan didampingi oleh M. Nasrudin menteri Politik dan Hukum BEM STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Wakil Ketua I menyampaikan, "Dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa dan lembaga STKIP-PGRI Lubuklinggau, maka perlu perubahan teknis pelaksanaan ujian skripsi, tidak seperti biasanya. Ujian skripsi mulai tahun 2015 dilakukan dengan cara komprehensif, di mana mahasiswa yang bersangkutan diuji secara langsung oleh 4 penguji sekaligus dan dosen pembimbing skripsi diwajibkan hadir disaat mahasiswa yang bersangkutan di uji, untuk membantu pembelaan mahasiswa yang bersangkutan. Agar kualitas skripsi yang dikerjakan benar-benar sesuai aturan, karena skripsi adalah hasil dari pendidikan mahasiswa selama kuliah " ujarnya.

"Mulai sekarang ujian skripsi tidak serentak lagi, tapi teknis ujian di ambil alih oleh prodi masing-masing dan bisa dilakukan setiap minggu dengan ketentuan minimal 5 peserta ujian yang sudah memenuhi syarat. Kebijakan sekarang mempermudah mahasiswa dengan kualitas skripsi yang tidak murahan" Tambah Satinem, M.Pd

Adapun Wakil Ketua III juga menyampaikan, tidak ada kebijakan lembaga ini akan menyulitkan mahasiswa, karena teknis ujian skripsi di permudah, tidak menunggu-menunggu lagi seperti biasanya dan setelah ujian  langsung diumumkan kepada mahasiswa apakah lulus atau tidak dalam ujian tersebut.

"Setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi, maka mahasiswa tidak akan dikenakan biaya semesteran lagi dan hanya menunggu wisuda saja. Wisuda dilaksanakan 1 tahun sekali dan pelaksanaannya akan disesuaikan pada jumlah peserta mahasiswa yang akan di wisuda", Ujar Drs.Bustomi Ilyas

Ditambahkan oleh kepala BAA, Tri Astuti, M.Pd "Untuk mendaftar ujian skripsi langsung pada prodi dan ceklist nilai dilakukan oleh staf BAA yang ada di prodi, karena ujian skripsi sekarang diambil alih oleh prodi masing-masing" ujarnya

Audensi tersebut berlangsung dengan sesi tanya jawab antara mahasiwa dengan pihak lembaga, setiap saran dan masukan dari mahasiswa yang dianggap memberatkan akan dirapatkan lagi dengan unsur pimpinan STKIP-PGRI Lubuklinggau.

"Kalaupun nantinya masih ada mahasiswa yang belum jelas terkait kebijakan tersebut, maka tanyakan langsung kepada prodi masing-masing, karena setelah ini kami akan rapatkan kembali dengan seluruh ketua prodi", tutup Drs. Bustomi Ilyas



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar